Fakultas
Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar melalui
Program Studi Studi Agama-Agama (SAA) menyelenggarakan kuliah umum bertema “Membangun
Kerukunan di Era Digital” pada 11 September 2025, bertempat di Lecture
Theatre Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Kegiatan ini menghadirkan narasumber
nasional, Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag., M.Ed., Ph.D., selaku Kepala Pusat
Kerukunan Umat Beragama, Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI.
Kuliah umum ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi digital dan moderasi beragama sebagai fondasi kerukunan di tengah masyarakat multikultural. Turut hadir pula Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Prof. Dr. Muhaemin, M.Th.I., M.Ed., Ketua Prodi Studi Agama-Agama Muhammad Ridha, M.A., Sekertaris Prodi Studi Agama-Agama Guruh Ryan Aulia, M.Han, serta para dosen dan mahasiswa lintas angkatan.
Dalam
pemaparannya, Dr. Adib menyoroti tantangan kerukunan umat beragama di era
digital, termasuk maraknya disinformasi, polarisasi opini, dan penyebaran
ujaran kebencian di media sosial. Ia mengajak mahasiswa untuk menjadi agen
moderasi beragama yang aktif di ruang digital, dengan mengedepankan nilai-nilai
toleransi, empati, dan dialog lintas iman. “Kerukunan bukan sekadar wacana,
melainkan praktik harian yang harus diperjuangkan, termasuk di dunia maya,”
tegasnya.
Kaprodi
SAA, Muhammad Ridha, M.A., menyampaikan apresiasinya atas antusiasme peserta
dan relevansi tema kuliah umum ini. “Kegiatan ini menjadi ruang reflektif
sekaligus inspiratif bagi mahasiswa SAA untuk memahami dinamika sosial
keagamaan secara lebih kontekstual. Kami berharap semangat kerukunan yang
dibawa oleh narasumber dapat ditransformasikan ke dalam riset, pengabdian, dan
praktik komunikasi digital yang inklusif,” ujarnya.
Kuliah
umum ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana mahasiswa
menyampaikan pandangan dan pengalaman mereka terkait isu kerukunan di media
sosial. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Prodi SAA dalam membekali
mahasiswa dengan wawasan kritis dan nilai-nilai kebangsaan yang relevan dengan
tantangan zaman.