Kuliah Umum SAA: Menjaga Kerukunan di Tengah Arus Informasi

  • 11 September 2025
  • 03:45 WITA
  • Administrator
  • Berita

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar melalui Program Studi Studi Agama-Agama (SAA) menyelenggarakan kuliah umum bertema “Membangun Kerukunan di Era Digital” pada 11 September 2025, bertempat di Lecture Theatre Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional, Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag., M.Ed., Ph.D., selaku Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI.

Kuliah umum ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi digital dan moderasi beragama sebagai fondasi kerukunan di tengah masyarakat multikultural. Turut hadir pula Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Prof. Dr. Muhaemin, M.Th.I., M.Ed., Ketua Prodi Studi Agama-Agama Muhammad Ridha, M.A., Sekertaris Prodi Studi Agama-Agama Guruh Ryan Aulia, M.Han, serta para dosen dan mahasiswa lintas angkatan. 

Dalam pemaparannya, Dr. Adib menyoroti tantangan kerukunan umat beragama di era digital, termasuk maraknya disinformasi, polarisasi opini, dan penyebaran ujaran kebencian di media sosial. Ia mengajak mahasiswa untuk menjadi agen moderasi beragama yang aktif di ruang digital, dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi, empati, dan dialog lintas iman. “Kerukunan bukan sekadar wacana, melainkan praktik harian yang harus diperjuangkan, termasuk di dunia maya,” tegasnya.

Kaprodi SAA, Muhammad Ridha, M.A., menyampaikan apresiasinya atas antusiasme peserta dan relevansi tema kuliah umum ini. “Kegiatan ini menjadi ruang reflektif sekaligus inspiratif bagi mahasiswa SAA untuk memahami dinamika sosial keagamaan secara lebih kontekstual. Kami berharap semangat kerukunan yang dibawa oleh narasumber dapat ditransformasikan ke dalam riset, pengabdian, dan praktik komunikasi digital yang inklusif,” ujarnya.

Kuliah umum ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana mahasiswa menyampaikan pandangan dan pengalaman mereka terkait isu kerukunan di media sosial. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Prodi SAA dalam membekali mahasiswa dengan wawasan kritis dan nilai-nilai kebangsaan yang relevan dengan tantangan zaman.