Program Studi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan kegiatan Bedah Buku dan Diskusi Kritis atas karya Dr. Riwanto Tirtosudarmo berjudul Mencari Indonesia 5, pada Selasa 30 September 2025, bertempat di Lecture Theatre FUF.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Prof. Dr. Muhaemin Latif, M.Th.I., M.Ed., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas hadirnya forum-forum ilmiah yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis terhadap realitas sosial dan kebangsaan. “Diskusi seperti ini penting agar kita tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga belajar dari pengalaman dan pemikiran yang hidup,” ujarnya.
Diskusi dimoderatori oleh Muhammad Ridha, M.A., Ketua Program Studi Studi Agama-Agama, yang memandu jalannya acara dengan reflektif dan terbuka. Dalam pengantarnya, beliau menyampaikan, “Kehadiran buku ini menjadi momen penting untuk merefleksikan kembali siapa kita sebagai bangsa, di tengah dinamika sosial dan keberagaman yang terus berkembang.”
Sebagai penulis buku, Dr. Riwanto Tirtosudarmo menekankan bahwa Mencari Indonesia 5 merupakan kelanjutan dari serangkaian refleksi dan penelitian mengenai identitas nasional, migrasi, dan dinamika politik kebudayaan di Indonesia. Ia menuturkan, “Indonesia itu bukan sesuatu yang sudah selesai, tetapi selalu dalam proses pencarian. Buku ini adalah bagian dari perjalanan itu, membaca ulang Indonesia dari pinggiran dan dari bawah.”
Menambah kedalaman diskusi, hadir pula Dr. Santri Sahar, M.Si., dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, sebagai penanggap. Dalam paparannya, Dr. Santri memberikan perspektif kritis terhadap ide-ide utama dalam buku dan menekankan pentingnya pembacaan sosial-politik yang jujur dan terbuka dalam konteks keberagaman Indonesia. “Buku ini menawarkan cara pandang alternatif yang sangat relevan untuk kita yang sedang terus belajar memahami identitas bangsa,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Program Studi Studi Agama-Agama serta para dosen dari lingkungan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, yang secara aktif terlibat dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Sementara itu, mahasiswa Studi Agama-Agama dari berbagai angkatan juga mengikuti kegiatan ini dengan antusias, menciptakan suasana dialog lintas generasi yang hangat dan dinamis.
Melalui kegiatan ini, Program Studi Studi Agama-Agama menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan ruang dialog akademik yang tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga membentuk kesadaran kritis mahasiswa dalam membaca realitas sosial dan keindonesiaan secara lebih mendalam.