CROSSON.COM, GOWA – Forum Mahasiswa Studi Agama-Agama (FORMASAA) Indonesia, menggelar Kongres II di Hotel Grand Park Sayang Makassar, pada 18-24 November 2019, Selasa (19/11/19).
Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Studi Agama-Agama UIN Alauddin Makassar (UINAM) Nurleli mengatakan, Kongres II itu dihadiri oleh delegasi jurusan Studi agama-agama dari 15 perguruan tinggi di Indonesia. Dipilih langsung dari rapat HMJ yang diadakan sehingga melahirkan minimal tiga dan maksimal lima mahasiswa yang mengikuti kongres ini.
“Tetapi, ada juga yang hanya mengirim satu delegasi dikarenakan faktor biaya,” kata Nurleli.
“Rangkaian acara pada kongres ini, yaitu pelantikan dan Rapat kerja,” jelasnya.
Nurleli menambahkan Kongres ini merupakan rangkaian acara dari Seminar Internasional kemarin. Kongres II itu mengangkat tema “Membangun Literasi Keagamaan dalam Menghadapi Intoleran dan Radikalisme demi Terwujudnya Persatuan Bangsa.
Pada saat ini, lanjut Nurleli, isu-isu tentang radikalisme dan intoleran menjadi hal yang paling marak diperbincangkan. Sehingga, hal ini bisa menjadi penyebab terjadinya perpecahan.
Oleh karenanya, Nurleli mengatakan, membangun literasi keagamaan diharapkan bisa mengasa kemampuan dalam melihat dan menganalisis segala persoalan yang ada, khususnya isu-isu radikalisme dan intoleran.
“Dan kami selaku mahasiswa jurusan Studi Agama-Agama yg mata kuliahnya berfokus membahas terkait perbedaan berharap hal ini bisa menjadi jembatan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa,” tutupnya.
Penulis : A.Iqriani
Disclaimer; Tulisan ini sebelumnya telah tayang di: http://www.crooson.com/15-perguruan-tinggi-ikuti-kongres-ii-formasaa-indonesia-di-makassar/