Pandangan Mahasiswi Jurusan Studi Agama-Agama UINAM Soal Keberagaman

  • 13 November 2019
  • 12:00 WITA
  • Administrator
  • Berita

CROSSON.COM, GOWA – Ada 6 agama di Indonesia yang diakui yaitu Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Kurnia, mahasiswi angkatan 2017 jurusan Studi Agama-Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik (FUFP), Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), mengatakan, perbedaan agama menjadi hal lumrah yang harus diterima.

Ia mengatakan, meskipun di sisi lain agama punya perbedaan, tetapi jika dikaji lebih dalam sebenarnya beberapa agama memiliki kesamaan dan masing-masing agama itu sama-sama mengajarkan kebajikan.

Ia mengungkapkan, tidak ada agama yang menghalalkan perzinaan, membunuh, mencuri dan lain sebagainya.

“Jadi sebenarnya perspektif orang ji yang selalu membenarkan agama pribadi nya yang membuat mereka akhirnya menganggap bahwa agama orang lain salah,” katanya, Rabu (13/11/2019).

Menurut Kurnia, tidak boleh menyalahkan penganut agama karena masing-masing penganut agama menganggap agamanya mereka yang benar..

Ia mengatakan, penting untuk mempelajari agama lain agar menghindari terjadinya perdebatan atau masalah terkait perbedaan agama.

“Maka dari itu penting untuk belajar sejarah agama khususnya sejarah agama orang lain agar setidaknya kita tahu bahwa selain perbedaan agama itu ternyata ada persamaan dari agama tersebut” tambahnya.

Uni, sapaan akrabnya, juga menilai, kebanyakan dari kita menganggap bahwa masalah yang kerap terjadi disebabkan karena agama, namun kenyataannya masalah tersebutlah mengatasnamakan agama.

“Contoh misalnya Palestina dan Israel, Israel ingin menguasai Palestina, banyak dari kita mengatakan bahwa itu adalah konflik agama, tapi jika diperhatikan itu adalah masalah yang mengatasnamakan agama, karena sebenarnya Israel ingin menguasai wilayah Palestina bukan agama. Hanya saja karena Palestina mayoritas muslim jadi disebut konflik agama karena dua agama saling bertarung,” jelasnya.

Kunia mengatakan, di tengah keberagaman-keberagamaan di Indonesia, ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti, bersikap toleransi. Karena tidak akan terjadi konflik jika saling menghargai dan tidak merasa paling benar.

Kemudian, menerima perbedaan sebagai anugrah dari tuhan. Karena dengan perbedaan menyadarkan akan ke Maha Kuasaann Tuhan. Sehingga banyak perbedaan yang harus disyukuri bukan dipermasalahkan.

“Berbuat baiklah terhadap semua orang,” katanya.

Apabila terlanjur terjadi konflik antar umat beragama, Kunia menegaskan,langkah yang paling tepat dilakukan adalah mengadakan dialog antar agama agar semua dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis: A. Tenriajeng

Disclaimer: Tulisan ini sebelumnya telah terbit di http://www.crooson.com/pandangan-mahasiswi-jurusan-studi-agama-agama-uinam-soal-keberagaman/